Kamis, 17 Juli 2025
Saham BRPT
Saham BRPT Diversifikasi Bisnis Dan Peluang Jangka Panjang

Saham BRPT Diversifikasi Bisnis Dan Peluang Jangka Panjang

Saham BRPT Diversifikasi Bisnis Dan Peluang Jangka Panjang

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Saham BRPT
Saham BRPT Diversifikasi Bisnis Dan Peluang Jangka Panjang

Saham BRPT Merupakan Salah Satu Saham Emiten Besar Di Bursa Efek Indonesia Yang Bergerak Di Sektor Energi, Petrokimia, Dan Infrastruktur. Perusahaan ini di kenal sebagai induk dari beberapa anak usaha strategis, termasuk Chandra Asri Petrochemical, Star Energy Geothermal, dan Barito Renewables. Kegiatan bisnis yang terdiversifikasi ini memberikan BRPT landasan yang kuat dalam menghadapi dinamika pasar. Baik dari sisi energi fosil maupun transisi energi baru terbarukan.

Dalam beberapa tahun terakhir, BRPT gencar mengembangkan lini bisnis energi terbarukan. Terutama melalui anak usahanya di sektor panas bumi, Star Energy. Langkah ini selaras dengan tren global menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Yang juga membuka peluang investasi jangka panjang. Di sisi lain, sektor petrokimia melalui Chandra Asri masih menjadi penopang utama pendapatan grup. Dengan rencana ekspansi kompleks petrokimia kedua (CAP2) yang akan meningkatkan kapasitas produksi secara signifikan di masa depan.

Secara fundamental, Saham BRPT sempat mengalami fluktuasi akibat volatilitas harga minyak dunia dan sentimen global terhadap sektor energi. Namun, strategi diversifikasi dan konsistensi perusahaan dalam menjalankan proyek strategis membuatnya tetap menarik bagi investor jangka panjang. Kapitalisasi pasar BRPT juga cukup besar, menempatkannya sebagai saham lapis satu (big cap) yang sering menjadi pilihan investor institusi.

Dari sisi teknikal, Saham BRPT kerap menunjukkan pergerakan yang responsif terhadap sentimen makroekonomi dan pergerakan harga energi global. Bagi investor ritel, saham ini menawarkan peluang dalam jangka menengah hingga panjang, terutama bagi mereka yang percaya akan potensi pertumbuhan industri energi dan petrokimia di Indonesia. Selain itu, keterlibatan BRPT dalam proyek strategis nasional dan kemitraan dengan perusahaan global menambah daya tariknya sebagai emiten yang visioner.

Dengan kombinasi bisnis yang kuat, fokus pada energi bersih, serta potensi ekspansi jangka panjang, BRPT menjadi salah satu saham yang layak di pantau oleh investor yang mencari pertumbuhan dan ketahanan dalam portofolio investasinya.

BRPT Mencatatkan Pemulihan Kinerja Yang Menggembirakan

Pada kuartal I/2025, BRPT Mencatatkan Pemulihan Kinerja Yang Menggembirakan. Laporan keuangan mencatat laba bersih tumbuh sebesar 82,4% menjadi US$ 16,16 juta, naik dari US$ 8,85 juta di periode yang sama tahun sebelumnya . Pertumbuhan ini di sertai dengan kenaikan pendapatan konsolidasi naik 25% year‑on‑year menjadi US$ 773,7 juta. Di picu oleh rebound di segmen petrokimia (pendapatan US$ 622 juta, naik 31,8%) serta segmen energi yang tetap stabil dengan peningkatan 3,5% menjadi US$ 150 juta .

Namun, kenaikan pendapatan ini datang bersamaan dengan tekanan pada biaya pokok—menaik 29,8% menjadi US$ 650,7 juta—menyebabkan margin masih tertahan . Meskipun demikian, EBITDA juga meningkat (sekitar +3,7% YoY) sebagai sinyal efisiensi operasional yang lebih baik .

Jika di lihat ke belakang pada sembilan bulan pertama 2024, BRPT sempat mengalami penurunan kinerja. Laba bersih 9M24 anjlok 37% YoY menjadi US$ 61 juta, dengan pendapatan turun 21% menjadi US$ 1,677 miliar. EBITDA turun tipis 0,9% YoY menjadi US$ 426 juta akibat pemeliharaan terjadwal dan volatilitas harga petrokimia .

Secara tahunan, kinerja tahun 2024 menunjukkan kontradiksi: meskipun pendapatan konsolidasi menurun sekitar 13–21% YoY (bervariasi menurut periode pelaporan). Lalu laba bersih justru melonjak, naik lebih dari 115% YoY menjadi US$ 54 juta, dan EBITDA tumbuh sekitar 28,8% YoY ke level US$ 612 juta . Laporan akhir 2023 bahkan menyebut kenaikan laba hingga 213% YoY menjadi US$ 100 juta .

Dari sisi neraca, aset konsolidasi tercatat sekitar US$ 10,89 miliar pada Maret 2025—naik 3,4% year-to-date—sekaligus memastikan struktur permodalan tetap sehat dengan rasio utang bersih terhadap ekuitas stabil di 0,73x .

Dari segi pasar modal, BRPT di tutupi oleh analis dengan target rata-rata sekitar 870 IDR per saham, namun masih tercatat downside sekitar –42% dari harga pasar terkini . Sahamnya sangat volatil: nilai tahun-ke-tahun meningkat hingga +63% YTD dan +48% dalam 1 tahun terakhir. Meski beta hanya 0,09 menunjukkan fluktuasi harga relatif terkendali .

Saham BRPT Memiliki Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang

Saham BRPT Memiliki Potensi Pertumbuhan Jangka Panjang yang di dorong oleh sejumlah katalis utama yang solid. Sebagai perusahaan induk dengan lini bisnis di sektor petrokimia, energi panas bumi, dan energi terbarukan. BRPT memiliki posisi strategis dalam mendukung agenda transisi energi Indonesia dan kebutuhan bahan baku industri yang terus meningkat.

Salah satu katalis terbesar adalah ekspansi proyek petrokimia melalui anak usaha Chandra Asri Petrochemical (CAP). Proyek pembangunan kompleks petrokimia kedua (CAP2) dengan investasi lebih dari US$ 5 miliar di perkirakan menjadi game changer. Karena akan menggandakan kapasitas produksi olefin dan turunannya. Ketika CAP2 beroperasi penuh, BRPT berpotensi meningkatkan pendapatan dan EBITDA secara signifikan. Mengingat tingginya permintaan produk petrokimia domestik dan regional.

Selain itu, BRPT juga mendapat dorongan kuat dari sektor energi terbarukan. Khususnya melalui Star Energy, anak usaha yang fokus pada panas bumi. Dengan kapasitas lebih dari 875 MW dan rencana ekspansi hingga 1.200 MW, BRPT siap memanfaatkan tren global menuju energi bersih. Pemerintah Indonesia pun menargetkan porsi energi baru terbarukan mencapai 23% dari bauran energi nasional pada 2025. Yang selaras dengan visi jangka panjang BRPT.

Katalis lain yang tak kalah penting adalah potensi IPO anak usaha energi, seperti Star Energy atau Barito Renewables. Yang dapat membuka akses pendanaan baru dan meningkatkan valuasi induk usaha. Pada 2023, BRPT sukses melepas sebagian saham Barito Renewables (BREN) ke publik. Yang kemudian menjadi salah satu saham energi baru terbarukan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.

Stabilitas neraca keuangan, komitmen terhadap ESG, serta kerja sama dengan mitra strategis global seperti Michelin dan Pertamina juga turut memperkuat outlook positif BRPT. Dengan landasan ini, saham BRPT berpotensi menjadi pilihan menarik bagi investor yang mengincar eksposur pada energi bersih dan industri petrokimia jangka panjang.

Saham Dengan Potensi Pertumbuhan Tinggi

Saham BRPT di pandang sebagai salah satu Saham Dengan Potensi Pertumbuhan Tinggi, terutama karena eksposur ke lini bisnis petrokimia, energi terbarukan, dan infrastruktur. Saat ini, BRPT masih di perdagangkan pada valuasi relatif undervalued—sekitar 90% diskon di bandingkan nilai pasar anak usahanya Chandra Asri (TPIA) dan Barito Renewables (BREN). Menjadikannya menarik bagi investor berorientasi jangka panjang.

  1. Akuisisi Shell Energy and Chemical Park (SECP)
    Akuisisi TPIA atas SECP di Singapura di harapkan meningkatkan kapasitas pendapatan hampir 6–8 kali lipat hingga 2025. Hal ini di perkirakan menambah US$107–191 juta per tahun hanya dari unit petrokimia saja.
  2. Ekspansi Pembangkit Listrik IRT
    BRPT memiliki 34% saham di Indo Raya Tenaga (IRT). Ekspansi pembangkit dari 1.000 MW ke 2.000 MW pada 2025 akan menambah kontribusi EBITDA sebesar US$40–51 juta per tahun.
  3. Kontrak Energi Terbarukan & Potensi IPO BREN
    Kelanjutan proyek Pembangkit Tenaga Listrik (PPA) di bawah Barito Renewables (BRE) mampu meningkatkan kapasitas energi bersih, sesuai target pemerintah. Selain itu, IPO BREN memberikan sentimen positif dan meningkatkan likuiditas pasar.
  4. Ekspansi Proyek Infra & Properti
    Divisi properti Griya Idola mulai menjual lahan industri dan perumahan seluas 400 ha di Patimban dan Cikupa. Berpotensi menghasilkan laba tahunan sekitar US$3,5 juta. Langkah ini membuka unlock value dan di versifikasi sumber pendapatan.
  5. Sentimen Indeks Global
    Inklusi saham BREN ke MSCI/FTSE dapat menciptakan inflow investor asing untuk Grup Barito termasuk BRPT. JP Morgan bahkan telah mengubah rating BRPT menjadi neutral, dengan target harga konsensus sebesar Rp870 per saham hingga akhir 2025.

Proyeksi & Risiko

Proyeksi keuangan menunjukkan pendapatan BRPT bisa melonjak ke level USD 11 miliar. Dengan laba bersih meningkat ke sekitar USD 107 juta pada 2025—atau setara EPS Rp 18—yang mendukung potensi target harga hingga Rp3.500 (+272%) Saham BRPT.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait