PT Hexindo Adiperkasa Distribusi Penyewaan Alat Berat
PT Hexindo Adiperkasa Bergerak Di Bidang Perdagangan Dan Penyewaan Alat Berat Serta Suku Cadang Terkait Di Indonesia. Di dirikan pada 28 November 1988, perusahaan ini telah menjadi distributor eksklusif untuk merek-merek terkenal seperti Hitachi dan Bell, menyediakan berbagai peralatan berat mulai dari ekskavator mini hingga truk pengangkut artikulasi. Selain penjualan, Hexindo juga menawarkan layanan purna jual, termasuk remanufaktur. Kemudian pusat pengelasan, layanan online, dan pusat pelatihan yang berlokasi di Balikpapan dan Jakarta.
Saham HEXA tercatat di Bursa Efek Indonesia dan di perdagangkan dengan kode ticker “HEXA”. Per 27 Februari 2025, harga saham HEXA berada di level Rp4.280, dengan penurunan sebesar Rp80 atau 2,00% di bandingkan harga sebelumnya. Kapitalisasi pasar perusahaan mencapai Rp3,6 triliun, menempatkannya pada peringkat ke-228 dari 951 perusahaan terdaftar di BEI.
Dari segi kinerja keuangan, PT Hexindo Adiperkasa menunjukkan performa yang stabil. Pada tahun 2023, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp11,33 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp1,095 triliun. Meskipun demikian, pada tahun 2024, pendapatan perusahaan menurun menjadi Rp5,99 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp373,13 miliar. Penurunan ini mempengaruhi rasio profitabilitas, di mana Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 1,24% dan Return on Equity (ROE) sebesar 3,52% pada tahun 2024.
Hexindo di kenal sebagai perusahaan yang konsisten dalam membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Pada tahun 2024, perusahaan membagikan dividen sebesar Rp714,70 per saham, dengan dividend yield mencapai 16,35%. Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) perusahaan ini mencapai 70%, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi para investornya.
Dalam hal kepemilikan saham, mayoritas saham PT Hexindo Adiperkasa di miliki oleh Hitachi Construction Machinery Co., Ltd., dengan porsi sebesar 48,59%, di ikuti oleh Itochu Corporation sebesar 25,05%, dan Hitachi Construction Machinery Asia and Pacific sebesar 5,07%. Sisa saham lainnya di miliki oleh masyarakat umum.
Kinerja Keuangan HEXA Menunjukkan Fluktuasi Yang Signifikan
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan penyewaan alat berat di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Kinerja Keuangan HEXA Menunjukkan Fluktuasi Yang Signifikan.
Kinerja Keuangan Terbaru
Pada tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2024, HEXA membukukan laba bersih sebesar US$55,71 juta. Dari jumlah tersebut, perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar US$38,99 juta, atau setara dengan 70% dari laba bersih, yang berarti setiap pemegang saham menerima US$0,04643 per saham.
Namun, memasuki kuartal pertama tahun fiskal 2024 (1 April 2024 hingga 30 Juni 2024), pendapatan bersih HEXA mengalami penurunan sebesar 36,38% secara tahunan, menjadi US$91,50 juta. Laba tahun berjalan juga turun 59,81% menjadi US$5,69 juta di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Strategi dan Prospek ke Depan
Untuk menghadapi tantangan ini, HEXA telah mengumumkan rencana penambahan tujuh lini bisnis baru dengan harapan dapat mendongkrak kinerja keuangan perusahaan di masa mendatang.
Selain itu, perusahaan juga berencana meluncurkan seri ekskavator hidrolik Zaxis-7G kelas 30 ton, 40 ton, dan 80 ton yang lebih hemat bahan bakar dan biaya operasional. Langkah ini di harapkan dapat meningkatkan daya saing HEXA di pasar alat berat domestik.
Meskipun menghadapi penurunan kinerja keuangan pada awal tahun fiskal 2024, HEXA menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kinerjanya melalui diversifikasi lini bisnis dan peluncuran produk baru. Investor di sarankan untuk memantau perkembangan ini secara cermat guna membuat keputusan investasi yang tepat.
Harga Saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk Di Pengaruhi Oleh Berbagai Faktor
Harga Saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk Di Pengaruhi Oleh Berbagai Faktor yang dapat di kategorikan ke dalam faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal:
Kinerja Keuangan Perusahaan: Indikator seperti Return on Equity (ROE) dan Earnings Per Share (EPS) memainkan peran penting dalam menentukan harga saham. Penelitian menunjukkan bahwa ROE dan EPS memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham HEXA. Secara parsial, ROE berkontribusi sebesar 56,02% dan EPS sebesar 67,3% terhadap variasi harga saham. Secara simultan, kedua faktor ini mempengaruhi harga saham sebesar 69,1%, sementara sisanya di pengaruhi oleh faktor lain sebesar 30,9%.
Rasio Keuangan: Rasio seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio mencerminkan struktur modal dan likuiditas perusahaan. DER yang tinggi dapat mengindikasikan beban utang yang besar, sementara Current Ratio yang rendah menunjukkan kemampuan likuiditas yang terbatas. Kedua rasio ini dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap risiko dan stabilitas perusahaan.
Faktor Eksternal:
Kondisi Ekonomi Makro: Perubahan dalam pertumbuhan ekonomi, inflasi. Dan suku bunga dapat mempengaruhi permintaan alat berat, yang pada gilirannya berdampak pada penjualan dan profitabilitas HEXA. Misalnya, pemulihan ekonomi global dan konflik geopolitik yang mempengaruhi rantai pasok dapat menyebabkan fluktuasi harga komoditas dan permintaan alat berat.
Kebijakan Pemerintah: Regulasi terkait sektor pertambangan, konstruksi, dan infrastruktur dapat mempengaruhi operasi dan profitabilitas perusahaan. Perubahan kebijakan pajak, perizinan, atau insentif pemerintah dapat berdampak langsung pada kinerja keuangan HEXA.
Fluktuasi Nilai Tukar: Sebagai perusahaan yang beroperasi dengan mata uang asing. Kemudian perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain dapat mempengaruhi biaya operasional dan pendapatan perusahaan. Terutama jika terdapat eksposur terhadap utang atau transaksi dalam mata uang asing.
Investor yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di saham HEXA di sarankan untuk memantau secara cermat faktor-faktor di atas, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun kondisi eksternal yang lebih luas, guna membuat keputusan investasi yang tepat.
Perusahaan Ini Optimis Terhadap Prospek Masa Depannya
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) merupakan perusahaan distribusi dan penyewaan alat berat di Indonesia yang telah beroperasi sejak 1988. Meskipun menghadapi penurunan kinerja pada tahun fiskal 2024, Perusahaan Ini Optimis Terhadap Prospek Masa Depannya.
Kinerja Keuangan Terkini
Pada kuartal pertama tahun fiskal 2024 (April-Juni 2024), HEXA melaporkan penurunan pendapatan bersih sebesar 36,38% secara tahunan, menjadi US$91,50 juta. Laba tahun berjalan juga turun 59,81% menjadi US$5,69 juta di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama di sebabkan oleh menurunnya penjualan di tiga lini usaha utama: penjualan alat berat, suku cadang, dan jasa pemeliharaan. Namun, segmen penyewaan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 6,75%, mencapai US$3,168 juta.
Strategi dan Inovasi untuk Masa Depan
Untuk mengatasi tantangan ini, HEXA berencana memperkenalkan dua model ekskavator hidrolik baru pada tahun 2025, yaitu kelas 30 ton dan 40 ton. Langkah ini di harapkan dapat meningkatkan daya saing dan memenuhi kebutuhan pasar alat berat di Indonesia.
Analisis Teknikal Saham
Dari perspektif analisis teknikal, indikator seperti RSI (Relative Strength Index) menunjukkan angka 28,855. Kemudian mengindikasikan kondisi jual berlebih. Indikator lain seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence) dan ADX (Average Directional Index) juga mengarah pada sinyal jual. Namun, penting bagi investor untuk mempertimbangkan bahwa analisis teknikal bersifat dinamis dan perlu di pantau secara berkala.
Meskipun menghadapi penurunan kinerja pada tahun fiskal 2024, PT Hexindo Adiperkasa Tbk menunjukkan komitmen untuk bangkit melalui inovasi produk dan strategi bisnis yang adaptif. Investor di sarankan untuk memantau perkembangan perusahaan ini secara cermat, mempertimbangkan analisis fundamental dan teknikal, serta dinamika industri alat berat di Indonesia sebelum mengambil keputusan investasi PT Hexindo Adiperkasa.